Bakso atau Bakwan?

Kemarin sore sepulang kantor saya berkunjung ke rumah salah satu sahabat saya
Untuk sekedar update berita-berita terkini seputaran lingkungan sekitar, gossip, sampai curhat-curhatan
Rasanya seperti sudah lamaaaa banget nggak ketemu, padahal yaaahhh…kami satu kantor beda lantai dan jarak rumah dia dengan kostan saya Cuma 3 kali koprol udah nyampe, heheheee…tapi ya itulah kalo udah punya kehidupan sendiri-sendiri (kedip-kedip), sibuk dengan urusan masing-masing
Tapi kali ini, saya nggak mau ketinggalan berita, saya nggak mau kehilangan moment-moment penting kehamilannya (ohya, sahabat saya ini lagi hamil 2 bulan)
Bukannya apa-apa yah, tapi saya masih merasa berdosa karena nggak bisa hadir di pernikahannya
Walaupun menurut dia alasan saya tidak datang waktu itu bisa dimaafkan, tapi yaaa…rasanya saya koq masih merasa berdosa sama dia
Mengingat dia selalu ada untuk saya saat saya butuh, saya ingat banget gimana dia selalu bisa memberi semangat saat saya down, dia juga yang mengurus saya setiap saya sakit di kostan mulai dari jaman kuliah dulu sampai beberapa bulan lalu terakhir saya sakit. Bahkan sampai saat dia punya suamipun, perhatian dia sebagai teman nggak berkurang, dia tetap ada setiap saya butuhkan
Tapi yaaah, jangan difikir kalo saya curhat sama dia saya selalu dapat dukungan, kadang komentar-komentarnya membuat saya tersinggung, tapi itulah dia, begitu cara dia menyayangi, karena menurutnya saya tipe orang yang memperlihatkan progress pesat justru saat saya tersinggung atau dihina (Damn!!, saya nggak gitu lho…)
Ahhh, rasanya beruntung sekali punya sahabat seperti dia, setelah delapan tahun persahabatan kami rasanya tidak pernah sekalipun dia membuat saya kecewa

Oke, cukup dulu mellow-mellowannya..kita lanjut ke cerita..
Jadi ya, sepulang dari kantor kemarin saya bareng sahabat saya ini ke rumahnya, dan disana saya sudah disambut oleh suaminya yang sudah pulang kantor terlebih dahulu
Habis ngobrol-ngobrol, saya dipersilahkan makan karena kebetulan mertua sahabat saya ini baru berkunjung kerumah mereka dari Surabaya dan membawa banyak sekali makanan khas Surabaya, dan salah satu menu hari itu adalah bakwan
Eiiittt, jangan dibayangin bentuk bakwan hari itu sama persis seperti bakwan yang jual di abang-abang gorengan yang biasa mangkal dimana-mana..
nggak dong, anda salah..tau nggak wujud bakwan yang saya makan hari itu? Bow, bentuknya nggak ada bedanya sama bakso, pertama kali suaminya mengenalkan menu kami hari itu saya udah gatel pingin protes..”Hah??Bakwan??itu kan bakso Dit…”
tapi untungnya sahabat saya sudah mengingatkan saya sebelumnya “Nanti nggak usah nanya-nanya yang kamu mau makan, iya kita mengenalnya dengan bakso, tapi menurut dia itu namanya bakwan, jadi kamu diem aja daripada diceramahin panjang lebar”.
Setelah memakannya saya semakin yakin, kalo bakwan yang dimaksud memang bakso, mungkin Cuma beda nama aja diSurabaya sama di Jakarta..
Tapi yah, setelah saya ingat-ingat, kakak saya di Surabaya juga menyebut bakso sebagai bakso dan bukan bakwan lhoo.,

Ahhh, sudahlah…
Yang penting saya senang berkunjung ke rumah keluarga mereka
Saya bahagia melihat sahabat saya bahagia
Thanks yah ping buat makan malamnya..thanks buat baksonya..eh salah, bakwannya…:-)

This entry was posted in About Anything. Bookmark the permalink.

3 Responses to Bakso atau Bakwan?

  1. Quinta says:

    hehe
    ingat kl ama Didit bakso adalah bakwan.
    Gak ada tawar-menawar 🙂

  2. kampungan says:

    justru kalian orang2 jakarta yg salah kaprah. bakwan tuh makanan dari cina, terbuat dari daging dan bentuknya bulat. sesuai namanya yang dari bahasa Hokkian (salah satu daerah di cina), “bak”=daging, “wan”=bulat. dan penamaan ini udah sejak jaman dulu, silakan tanya orang2 chinese dari generasi lama, pasti mereka bilang bakwan tuh yg bener bukan seperti di jakarta, tapi berupa bulatan daging seperti di surabaya. coba dicari juga, kalian orang jakarta memberi nama “bakwan” pada makanan yang kalian sebut bakwan itu sejak kapan, karena seingat saya dulu waktu kecil tahun 1995 ke jakarta, nama bakwan belum disalahgunakan.

    lalu mengapa di surabaya ada bakwan dan bakso, padahal keduanya sama?
    keduanya mirip, tapi tidak sama.
    untuk bedanya, bisa liat di blog ini :
    http://jasminerosemary.blogspot.com/2010/04/bakwan-vs-bakwan.html

  3. sigit says:

    setahu saya BAKSO berasal dari bahasa hokien, “bak” artinya daging sedangkan” so”artinya dibentuk semacam bulatan dgn cara memutar dgn kedua belah telapak tangan. Ketika sudah selesai menjadi berbentuk bulatan bukan lagi disebut bakso melainkan disebut BAKWAN (artinya daging yg berbentuk bulat). Sedangkan bala bala (jabar) atau ote ote adalah penamaan yang benar dari gorengan yg sering kita sebut dengan bakwan. Ini salah kaprah yang sudah menahun. demikian info dari saya.wink

Leave a reply to kampungan Cancel reply